Anda Suka Mengigau? Kenapa Ada Orang Tidur Boleh Mengigau Dan Bercakap?

 

Mengigau merupakan gangguan tidur yang dapat terjadi dalam setiap tahap tidur. Isi igauan boleh melibatkan dialog yang rumit atau monolog, sembang kosong, atau hanya sekadar diam. Seseorang yang mengalami hal ini biasanya tidak menyedari perilaku mereka sampai ada seseorang yang mengatakan kepadanya.

 

Walau tidak berbahaya, tapi mengigau boleh menjadi tanda gangguan tidur yang lebih serius seperti sleep apnea, night terrors, gangguan perilaku REM (Rapid Eye Movement), (mimpi yang melibatkan fungsi indra), atau melakukan tindakan seksual saat tidur.

 

Mengigau juga dapat terjadi ketika seseorang mengalami demam, kurang tidur, depresi, stres atau mengkonsumsi alkohol atau ubat-ubatan sebelum tidur.

 

Mengigau adalah keadaan di mana kita akan bercakap ketika saat kita sedang tidur, tanpa kita sedar apa yang kita sembangkan. Tetapi, kenapa ini terjadi?

 

Pakai psikologi tidur (sleep psychologist) yakin bahawa fenomena mengigau ini terjadi saat seseorang sedang berpindah fasa tidur mereka.

 

 

Disaat kita tidur, terdapat beberapa fasa yang akan kita lalui. Bermula daripada setengah sedar sehingga saat kita tidur penuh, permindahan fasa ini menjadi sebab kenapa kita boleh mengigau.

 

Mengigau juga disebut sebagai “somniloquy”. Kebiasaannya terjadi apabila kita sedang memikirkan sesuatu, atau akibat daripada stress dan gelisah.

 

Selain itu, mengigau juga dikaitkan dengan fenomena “motor breakthrough”. Keadaan ini terjadi apabila ketika badan sedang dalam fasa berehat, anggota badan akan menghasilkan signal yang mengaktifkan kotak suara, seterusnya menyebabkan mengigau.

 

Bagi banyak orang, kebiasaan mengigau saat hanya sementara. Terkadang hal tersebut dapat muncul kembali pada masa dewasa jika jadwal tidur tidak teratur.

 

Benarkah kata-kata yang diucapkan berkaitan dengan mimpi? Tidak ada yang tahu pasti. “Fungsi otak saat kita sedang tertidur sangatlah kompleks sehingga sulit untuk mengetahui di mana konten tersebut berasal dan bagaimana hal itu disaring melalui berbagai fungsi otak,” kata Dautovich.

 

Anda Suka Artikel Ini? Klik Like Dan Share Ya Agar Lebih Ramai Dapat Info Yang Baik Ini. Terima kasih Di Atas Kerjasama Anda.
Scroll to Top